Email: tafsirhadits@ymail.com / emand_99@hotmail.com

Powered By Blogger
Tampilkan postingan dengan label hikmah. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label hikmah. Tampilkan semua postingan

Rabu, 17 Juni 2015

Alasan Ilmiah Kenapa Terkena Liur Anjing Harus Dibasuh Dengan Tanah


Anjing merupakan peliharaan yang lucu, setia, dan mudah dilatih, lalu apa alasan ilmiah kenapa terkena liur anjing harus dibasuh dengan tanah? Apa sebenarnya hubungan antara tanah dan liur anjing? Di sini kami akan membahasnya. 

a Apa Dengan Liur Anjing?
Ketika sedang bermain, adalah hal yang wajar jika anjing menjilati bagian tubuh tuannya sebagai sinyal bahwa Ia senang bermain bersama tuannya. Namun, perlu diketahui bahwa adalah kebiasaan yang salah membiarkan anjing Anda menjilati Anda. Karena menurut penelitian yang telah dilakukan, ditemukan adanya telur-telur dari mikroba yang bersifat parasit yang terdapat di setiap cairan tubuh anjing, air liurnya, atau urinnnya. Ketika anjing mulai menjilati tuannya, telur mikroba tersebut akan pindah ke kulit manusia dan aktif. Ketika telur-telur mikroba tersebut menetas, mereka akan masuk ke dalam tubuh manusia dan hidup sebagai parasit di dalamnya. Secara spesifik mereka akan hidup di organ-organ tubuh manusia seperti paru-paru, hati, dan usus.
Alasan Ilmiah Kenapa Terkena Liur Anjing Harus Dibasuh Dengan Tanah
Parasit tersebut tumbuh dan berkembang secara aktif dengan menciptakan membran yang berisi cairan. Dari penelitian yang dilakukan oleh Dr. Ian Royt, diketahui adanya 180 telur mikroba parasit tersebut pada 1 gram bulu anjing, dan 71 di antaranya masih aktif berkembang dan tumbuh. Telur tersebut mampu menetas di kulit manusia dan masuk kedalam tubuh manusia. Pada data statistik di Amerika, sekitar 10.000 manusia terjangkit parasit ini dan kebanyakan merupakan anak-anak. Selanjutnya, akan dibahas tentang alasan ilmiah kenapa terkena liur anjing harus dibasuh dengan tanah.
Mengapa Tanah?
Mengapa harus menggunakan tanah? Bukankah tanah juga mengandung bakteri dan kuman?. Berdasarkan ilmu kedokteran modern, diketahui bahwa tanah mengandung dua unsur yang bernama tetracycle dan tetarolite yang biasanya digunakan sebagai obat untuk membunuh kuman-kuman tertentu, termasuk yang terdapat pada air liur anjing. Menurut hipotesis yang diajukan para dokter, bahwasanya kemampuan tanah dalam mematikan virus dan mikroa yang terdapat pada liur anjing lebih besar dikarenakan adanya perbedaan tekanan pada wilayah air liur anjing dan tanah. Selain itu, liur anjing juga mengandung virus tocks characins, yang dipercaya mampu mengakibatkan kerusakan pada mata hingga kebutaan.
Beberapa penelitian dilakukan pada tanah kuburan orang yang semasa hidupnya mengidap penyakit keras untuk mengetahui apakah bekas bakteri dan penyakit tersebut terkandung dalam tanah kuburan itu, tapi ternyata tidak ditemukan adanya bibit penyakit pada tanah kuburan tersebut. Hal ini membuktikan bahwa adanya kandungan unsur-unsur dan molekul di dalam tanah yang jika menyatu dengan bibit penyakit dan bakteri dapat mensterilisasi bibit penyakit tersebut.
Cara untuk membersihkan tangan menggunakan tanah setelah dijilat anjing adalah dengan mengambil tanah secukupnya lalu dibasahi dengan air. Lakukan sebagaimana mencuci tangan dengan sabun.
Sebuah eksperimen dilakukan ketika Ir. Soekarno masih menjabat sebagai presiden Republik Indonesia untuk membuktikan perbandingan tingkat kebersihan mencuci tangan menggunakan sabun setelah terkena liur anjing dan dengan menggunakan tanah. Karena pada saat itu Ir. Soekarno menyatakan bahwa di jaman sekarang tidak lagi perlu membasuh bekas jilatan anjing dengan menggunakan tanah apalagi sampai 7 kali banyaknya, dengan menggunakan sabun saja sudah cukup. Namun, para ulama meminta Ir. Soekarno untuk melakukan sebuah eksperiman untuk membuktikan apakah benar pernyataannya tersebut. Eksperimen menggunakan sebuah benda yang telah terkena liur anjing. Benda yang satu di basuh menggunakan sabun dan yang satunya lagi dibasuh dengan menggunakan tanah. Setelah selesai, kedua benda di amati menggunakan mikroskop dan pada benda yang hanya dibasuh dengan menggunakan sabun terbukti masih mengandung bakteri-bakteri bekas liur anjing, sedangkan benda yang dibasuh dengan tanah terbukti bersih dari kuman dan bakteri.
Itulah penjelasan mengenai kenapa terkena liur anjing harus dibasuh dengan tanah.

 Sumber: http://www.dream.co.id/your-story/penjelasan-ilmiah-kenapa-terkena-liur-anjing-dibasuh-tanah-150615k.html


Manusia Terbaik Adalah Yang Bermanfaat terhadap Yang Lainnya

Senin, 14 Oktober 2013

Haji dan Kurban: Refleksi Idul Adha 1434 H.


Oleh:  Sulaiman Ibrahim

Sejak sebulan terakhir ini, berbagai peristiwa yang memprihatinkan hampir setiap hari terjadi di hadapan mata kepala kita, Mulai dari korupsi di MK, pembunuhan di Apartement, oknum polisi salah tembak, pesta miras yang merenguk enam jiwa, sampai tawuran pelajar menggunakan air keras untuk melukai orang lain. Sementara itu, benak kita pun telah dipadati oleh berbagai masalah-masalah kehidupan, dan berbagai produk industri yang ditawarkan semakin gencar merangsang kebutuhan. Akibatnya hampir semua orang berusaha keras untuk mencapai citra tertentu di hadapan masyarakat apakah itu kedudukan, kekayaan,  popularitas dan sebagainya. Adapun informasi Allah berupa al-Qur’an sudah tidak lagi menjadi perhatian utama dalam hidup, karena telah begitu berdamai dengan kehidupan dunia ini.

Di balik segala peristiwa yang terjadi ini, kita sesungguhnya sedang ditanya oleh Allah tentang hubungan kita kepada-Nya. Apakah orientasi atau motivasi hidup kita betul-betul tertuju hanya kepada Allah semata, sebagai suatu komitmen insan beriman yang telah memilih hidup dan mati hanya untuk Allah.
   Menghayati kenyataan ini mengingatkan kita kepada Baitullah yang merupakan kiblat umat Islam seluruh dunia yang menjadi arah shalat. Kita shalat bukan menyembah ka’bah, melainkan beribadah kepada Allah dengan arah dan tujuan yang sama. Kita berhaji bukan sekedar untuk rekreasi atau melancong, tetapi bagaimana kita mendekatkan diri kepada Allah Sang Khalik.
Sebenarnya haji merupakan gladeresik atau latihan untuk kembali kepada Allah. Haji adalah latihan kematian kita karena kita meninggalkan tanah air, meninggalkan keluarga, meninggalkan tetangga, dengan niat yang satu, yaitu ingin memenuhi undangan Allah Swt. Simbolisme haji ditandai oleh kesediaan seseorang untuk berkurban. Bentuk simbolis itu diwujudkan dengan menyembelih seekor binatang kurban yang dagingnya dibagikan dan disedekahkan kepada orang-orang miskin. Penyembelihan binatang kurban secara simbolik melambangkan kesungguhan hati manusia untuk menyembelih nafsu kebinatangan yang ada di dalam diri, karena kalau nafsu kebinatangan yang ada dalam diri manusia tidak disembelih dan dikorbankan, maka akibatnya akan merusak, baik merusak dirinya sendiri maupun akan merusak orang lain yang ada disekitarnya.
Ibadah haji yang sedang dilaksanakan umat Islam saat ini adalah juga suatu bimbingan moral dan etika Islam bagi orang-orang beriman. Ibadah haji adalah juga suatu institusi keimanan, untuk kita memperbaiki keadaan diri kita, yang juga berarti demi kebaikan masyarakat Islam agar tidak terperangkap dalam budaya tanpa norma (anomik)
Pakaian ihram mengajarkan kepada kita bahwa nilai kehidupan ini hendaknya semata-mata diukur dan bertujuan kepada Allah, bukan untuk berbagai atribut jabatan, kemasyhuran, kebanggaan dan perhiasan dunia. Wuquf di Padang Arafah melambangkan agar kita merenungi diri untuk apa kita hidup dan kemana kita akan pergi setelah kematian.   Dengan demikian, kita tidak akan cinta terhadap dunia secara berlebihan karena telah menyadari bahwa kita diciptakan oleh Allah dan akan kembali kepada-Nya.
Melempar Jumrah akan mendidik kita bermental anti dosa, anti syaitan dan begundalnya, serta membuang segala prilaku buruk yang pernah kita lakukan, serta tidak mudah terpegaruh oleh tipu daya duniawi yang menyesatkan. Dari sini akan terbina sifat ikhlash, jujur, dan suka kepada kebaikan. Begitupun thawaf di Ka’bah, akan membimbing kita agar segala usaha dan upaya kita, segala langkah dan perbuatan dalam hidup kita adalah dalam rangka mengabdi kepada Allah, sebagai jaminan harkat diri kita kelak di hadapan-Nya.
Ibadah haji adalah juga refleksi aqidah yang telah teruji kemampuannya atau juga suatu komitmen pengabdian diri kepada Allah, bukan rekreasi ritual atau sekedar mencari keamanan semu di hadapan Allah. Ibadah ini mengandung pengertian yang dalam dan suci. Karena itu, mabrur tidaknya seseorang dalam melaksanakan ibadah haji akan diuji prilakunya dalam usaha kemaslahatan umat.
Oleh karena itu, siapapun di antara kita yang sudah melakukan ibadah ini hendaknya merenungi ulang keadaan dirinya dan melakukan evaluasi hubungan hidupnya dengan Allah, agar tidak menjadi pendusta di hadapan-Nya, yang menjadikan predikat haji di depan namanya sebagai selubung kebobrokan dan keburukan prilaku yang dilaknat oleh Allah.
            Dalam hal ini, semangat berkurban dengan menyembelih nafsu kebinatangan dalam diri kita masing-masing, menjadi suatu yang amat penting untuk menjaga keutuhan bangsa dan negara menuju masa depan yang lebih baik. Karena hanya dengan kesediaan mengorbankan egoisme kekuasaan, kepentingan kelompok, dan fanatisme kesukuan dan keagamaan, maka pluralisme dalam berbagai aspeknya, baik dalam segi sosial, ekonomi, politik, budaya, pendidikan, maupun agama, akan dapat terjaga dan akan memperkaya kehidupan spritualitas bangsa. Semoga Idul Adha tahun ini memberikan kita pencerahan menuju masa depan yang lebih baik. Amin. Selamat Hari Raya Idul Adha 1434 H.[]



Manusia Terbaik Adalah Yang Bermanfaat terhadap Yang Lainnya