Gimana sich sebenernya pacaran itu, enak
ngga' ya? Bahaya ngga' ya ? Apa bener pacaran itu harus kita lakukan kalo mo
nyari pasangan hidup kita ? Apa memang bener ada pacaran yang Islami itu, dan
bagaimana kita menyikapi hal itu?
Memiliki Rasa Cinta adalah Fitrah
Ketika hati udah terkena panah asmara,
terjangkit virus cinta, akibatnya...... dahsyat man...... yang diinget cuma si
dia, pengen selalu berdua, akan makan inget si dia, waktu tidur mimpi si dia.
Bahkan orang yang lagi fall in love itu rela ngorbanin apa aja demi
cinta, rela ngelakuin apa aja demi cinta, semua dilakukan agar si dia tambah
cinta. Sampe' akhirnya....... pacaran yuk. Cinta pun tambah terpupuk, hati
penuh dengan bunga. Yang gawat lagi, karena pengen bukti'in cinta, bisa buat
perut buncit (hamil). Karena cinta diputusin bisa minum baygon. Karena cinta
ditolak .... dukun pun ikut bertindak.
Sebenarnya manusia secara fitrah diberi
potensi kehidupan yang sama, dimana potensi itu yang kemudian selalu mendorong
manusia melakukan kegiatan dan menuntut pemuasan. Potensi ini sendiri bisa kita
kenal dalam dua bentuk. Pertama, yang menuntut adanya pemenuhan yang
sifatnya pasti, kalo ngga' terpenuhi manusia bakalan binasa. Inilah yang
disebut kebutuhan jasmani (haajatul 'udwiyah), seperti kebutuhan makan,
minum, tidur, bernafas, buang hajat de el el. Kedua, yang menuntut
adanya pemenuhan aja, tapi kalo' kagak terpenuhi manusia ngga' bakalan mati,
cuman bakal gelisah (ngga' tenang) sampe' terpenuhinya tuntutan tersebut, yang
disebut naluri atau keinginan (gharizah). Kemudian naluri ini di bagi
menjadi 3 macam yang penting yaitu :
Gharizatul baqa' (naluri untuk mempertahankan diri) misalnya
rasa takut, cinta harta, cinta pada kedudukan, pengen diakui, de el el.
Gharizatut tadayyun (naluri untuk mensucikan sesuatu/ naluri
beragama) yaitu kecenderungan manusia untuk melakukan penyembahan/ beragama
kepada sesuatu yang layak untuk disembah.
Gharizatun nau' (naluri untuk mengembangkan dan
melestarikan jenisnya) manivestasinya bisa berupa rasa sayang kita kepada ibu,
temen, sodara, kebutuhan untuk disayangi dan menyayangi kepada lawan jenis.
Pacaran dalam Perspektif Islam
In fact, pacaran merupakan wadah antara dua insan yang
kasmaran, di mana sering cubit-cubitan, pandang-pandangan, pegang-pegangan,
raba-rabaan sampai pergaulan ilegal (seks). Islam sudah jelas menyatakan:
"Dan janganlah kamu mendekati zina;
sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang
buruk." (Q. S. Al Isra' : 32)
Seringkali sewaktu lagi pacaran banyak
aktivitas laen yang hukumnya wajib maupun sunnah jadi terlupakan. Sampe-sampe
sewaktu sholat sempat teringat si do'i. Pokoknya aktivitas pacaran itu dekat
banget dengan zina. So....kesimpulannya PACARAN ITU HARAM HUKUMNYA, and
kagak ada legitimasi Islam buatnya, adapun beribu atau berjuta alasan tetep aja
pacaran itu haram.
Sebagaimana Hadis yang berikut ini:
فَقَالَ
لَنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَا مَعْشَرَ الشَّبَابِ
مَنْ اسْتَطَاعَ الْبَاءَةَ فَلْيَتَزَوَّجْ فَإِنَّهُ أَغَضُّ لِلْبَصَرِ
وَأَحْصَنُ لِلْفَرْجِ وَمَنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَعَلَيْهِ بِالصَّوْمِ فَإِنَّهُ
لَهُ وِجَاءٌ. (رواه البخاري)
Inilah resep nabi yang diriwayatkan oleh
Abdullah bin Mas'ud: "Wahai generasi muda, barang siapa di antara kalian
telah mampu serta berkeinginan menikah. Karena sesungguhnya pernikahan itu
dapat menundukkan pandangan mata dan memelihara kemaluan. Dan barang siapa
diantara kalian belum mampu, maka hendaklah berpuasa, karena puasa itu dapat
menjadi penghalang untuk melawan gejolak nafsu."(HR. Bukhari, Muslim, Ibnu
Majjah, dan Tirmidzi).
Jangan suka mojok atau berduaan ditempat
yang sepi, karena yang ketiga adalah syaiton. Seperti sabda nabi:
"Janganlah seorang laki-laki dan wanita berkhalwat (berduaan di tempat
sepi), sebab syaiton menemaninya, janganlah salah seorang dari kalian
berkhalwat dengan wanita, kecuali disertai dengan mahramnya." (HR. Imam
Bukhari Muslim).
Dan untuk para muslimah jangan lupa untuk
menutup aurotnya agar tidak merangsang para lelaki. Katakanlah kepada wanita
yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara
kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang
(biasa) nampak daripadanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke
dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya." (Q. S. An Nuur : 31).
Dan juga sabda Nabi: "Hendaklah kita
benar-benar memejakamkan mata dan memelihara kemaluan, atau benar-benar Allah
akan menutup rapat matamu."(HR. Thabrany).
Yang perlu di ingat bahwa jodoh merupakan
QADLA' (ketentuan) Allah, dimana manusia ngga' punya andil nentuin sama sekali,
manusia cuman dapat berusaha mencari jodoh yang baik menurut Islam. Tercantum
dalam Al Qur'an: "Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang
keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan
wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik, dan laki-laki yang baik
adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). Mereka (yang dituduh) itu bersih
dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu). Bagi mereka ampunan
dan rezki yang mulia (surga)."
Wallahu A'lam bish-Showab.
Manusia Terbaik Adalah Yang Bermanfaat terhadap Yang Lainnya