Wisata Belanja
Kota Parepare sebagai kota jasa niaga adalah sebuah kota yang tepat dijadikan sebagai tujuan wisata berbelanja. Sebuah kawasan khusus menyediakan berbagai keperluan anda, yakni Kawasan Pasar Senggol. Anda bisa mendapatkan berbagai keperluan anda, mulai dari pakaian bekas bermerek terkenal dari luar negeri sampai berbagai barang rumah tangga dapat anda temukan di sini dengan harga yang sangat murah.
Anda ingin berbelanja di tempat yang lebih nyaman? Tak jauh dari kawasan Pasar Senggol terdapat beberapa butik yang berada di Jl. Alwi Abdul Jalil Habibie di tepi pantai Mattirotasi. Butik ini menyediakan berbagai kebutuhan mulai dari dasi, sepatu, baju sampai aneka jenis topi dengan merek-merek terkenal. Harganya? Kami yakin anda tak percaya bila anda bisa mendapatkan kacamata merek Oakley seharga Rp. 1 juta ke atas hanya dengan Rp.150.000,- – Rp. 300.000. Silahkan buktikan sendiri!
Tak hanya aneka jenis pakaian, anda pun bisa berbelanja aksesoris semacam jam tangan. Juga aneka jenis elektronik seperti laptop sampai televisi dengan ukuran berbagai inchi. Butik ini juga terdapat di Jl. Bau Massepe. Barang-barang yang dijual didatangkan langsung dari Batam dan Singapura. Nikmati wisata belanja anda tanpa mengeluarkan uang banyak di sini, Parepare.
Wisata Kota / City Tour
Taman Bermain Lamario
Taman bermain ini terletak di Jalan Mattirotasi, Cappa Galung, yang dilalui oleh bus-bus pengangkutan antar kota maupun antar propinsi. Objek yang berada tepat di tepi laut ini sering dijadikan sebagai sarana peristirahatan bagi kendaraan yang melintasi kota Parepare.
Pemandangan di sekitar tempat ini sangat menarik. Berbagai jenis dan bentuk perahu nelayan terparkir di sepanjang pantai. Anda pun dapat melakukan berbagai aktivitas wisata di sini mulai dari memancing di bawah patung perahu. Bermain Bola Voli pun bisa. Anda bahkan mungkin tidak sadar jika telah menghabiskan waktu yang cukup lama di tempat ini.
Lokasi wisata ini tepat bagi yang membawa keluarga dengan anak-anak kecil karena taman ini menyediakan sarana bermain bagi si kecil seperti ayunan, perosotan dan lain-lain. Anda dapat dengan tenang meresapi suasana pantai tanpa harus mencemaskan anak-anak anda.
Pada malam hari tempat ini juga di penuhi oleh masyarakat sekitar, khususnya anak-anak remaja, yang melakukan berbagai aktivitas. Pada malam hari tempat ini juga dijejali oleh penjual jajanan berbagai makanan ringan.
Pelabuhan Cappa Ujung
Nama pelabuhan ini sendiri sudah menarik, yakni menggunakan dua kata yang bermakna sama yaitu ‘Cappa’ dan Ujung. Dalam bahasa Bugis ‘Cappa’ berarti ujung. Cappa Ujung berarti Ujungnya Ujung. Mungkin karena letaknya berada di dekat teluk yang memisahkan Tanjung Ujunglero Kab. Pinrang dengan Parepare. Masyarakat Parepare memang dikenal sering menggunakan dua bahasa bercampur dalam keseharian mereka, yakni bahasa Indonesia bercampur kosakata Bugis atau sebaliknya.
Pelabuhan ini terletak di sebelah barat Kota Parepare, di sini anda dapat melihat aktivitas para anak buah kapal penyeberangan. Rata-rata kapal itu memiliki bentuk seperti kapal pinisi. Pemandangan laut di sekitar tempat ini sangat menarik dengan jejeran kapal-kapal nelayan tradisional tertambat di tepi pantai. Juga terdapat pasar tradisional yang menjadikan tempat ini menjanjikan segudang aktivitas wisata yang dapat anda lakukan.
Alun – alun kota Lapangan Makkasau
Lapangan ini juga menjadi landmark bagi kota Parepare. Alun-alun ini dapat dijangkau dengan mudah karena berada di tengah kota. Kemudahan akses ini menjadi alasan mengapa alun-alun ini sering menjadi tempat pagelaran event-event pertunjukan seni modern dan tradisional..
Lapangan olah raga ANDI MAKKASAU ini ramai pada sore hari. Warga kota menggunakan lapangan ini sebagai tempat berbagai kegiatan. Mulai dari sekedar membawa anak – anak dan keluarga untuk bermain di taman bermain yang tersedia, ataupun berolah raga dengan jogging mengelilingi lapangan. Juga bermain sepak bola atau berbagai jenis olah raga yang menjadi kegemaran masyarakat kota Parepare.
Gedung Kantor Walikota Parepare
Terletak di Jl. Jenderal Sudirman No. 78 Parepare, dari gedung inilah roda pemerintahan Kota Parepare dijalankan. Berdiri kokoh di daerah pegunungan dengan udara yang sangat sejuk. Dari tempat ini anda dapat menikmati Kota Parepare dari atas pegunungan, melihat langsung Teluk Pare yang menyajikan panorama eksotis. Pada malam hari, anda dapat menyaksikan kota Parepare yang bermandikan cahaya lampu yang berasal dari rumah-rumah penduduk.
Pelabuhan Nusantara
Sebagai pelabuhan utama di Kota Parepare, posisi pelabuhan ini sangat mendukung mobilitas penumpang dan barang yang ingin menyeberangi pulau-pulau lain yang ada di Nusantara ini begitu pula sebaliknya. Di sekitar pelabuhan ini terdapat berbagai aktivitas masyarakat yang bisa anda saksikan ketika berkunjung. Tak hanya itu, anda juga dapat menikmati keindahan dermaga pada sore hari ketika matahari terbenam memancarkan warna merah keemasan yang menghiasi biru langit.
Letaknya yang strategis yakni berada di pusat kota akan mempermudah anda untuk mengunjungi dan menjelajahi kota Parepare.
Terminal Induk Lumpue
Berada tidak jauh dari pintu gerbang perbatasan Kota Parepare dengan Kabupaten Barru dan Objek Wisata Permandian Pantai Lumpue, terdapat terminal induk Lumpue
Terminal ini berfungsi sebagai tempat pemungutan retribusi bagi kendaraan luar kota yang melintas di Kota Parepare, dengan waktu tempuh sekitar 15 menit dari pusat kota, dan jika anda ingin bepergian keluar daerah di seluruh daratan Pulau Sulawesi ini, Terminal induk Lumpue ini adalah tempat yang tepat untuk mencari informasi tentang jalur dan kendaraan apa yang akan anda gunakan menuju daerah yang anda tuju.
Islamic Centre
Islamic Centre yang terletak di Jl. Agussalim adalah pusat kegiatan keagamaan dan pendidikan agama islam. Puncak menara kompleks ini menawarkan pemandangan seluruh kota Parepare dari ketinggian.
Monumen Patung Pemuda
Monumen Patung Pemuda digambarkan dengan patung seorang pemuda yang membawa buku dan obor sebagai simbol pemuda-pemudi Kota Parepare memiliki semangat untuk terus belajar dan berkembang. Monumen ini berdiri kokoh di pertigaan Jl.Bau Massepe, Jl. Agussalim dan Jl. Pemuda.
Kawasan Pasar Senggol dan Sekitarnya
Pasar senggol, adalah ikon wisata belanja malam Kota Parepare. Siang hari, kawasan ini sangat tenang, namun akan terasa sangat berbeda jika malam tiba. Pada malam hari, kawasan ini berubah menjadi pusat keramaian warga. Di kawasan ini, ratusan pedagang menjajakan berbagai keperluan warga Parepare, juga para wisatawan dari luar kota.
Kawasan Pasar Senggol ini terkenal sebagai pusat berbagai jenis pakaian bekas yang bagi masyarakat Sulawesi Selatan disebut ‘Cakar’. Penamaan Cakar berasal dari singkatan “Cap Karung”, untuk menyebut jenis pakaian yang asalnya memang dari sebuah karung (Bal). Meski merupakan pakaian bekas atau loakan, namun jangan ragukan kualitasnya.
Berbagai merek-merek terkenal dapat anda temukan, tentunya dengan harga murah. Kaos bermerek Polo, misalnya, bisa anda beli dengan hanya mengeluarkan uang sebesar Rp. 20.000,- saja. Untuk sebuah celana jeans bermerek Levi’s atau Calvin Klein bisa anda dapatkan dengan harga Rp. 50.000,-.
Tak hanya pakaian bekas, di kawasan Pasar Senggol ini anda juga dapat mencari barang lain seperti jaket, dasi, ikat pinggang, kaos kaki, jas, blazer sepatu, tas dan dompet. Bahkan, pakaian dalam. Anda tak perlu mengeluarkan uang ratusan ribu untuk mendapatkan dompet tangan bermerek. Cukup dengan uang Rp.50.000,-, anda sudah bisa membawa pulang dompet tangan bermerek Luis Vitton. Bahkan barang untuk keperluan mempercantik rumah anda seperti tirai, bed cover atau selimut. Semuanya dijual dengan harga miring.
Selain menawarkan berbagai keperluan dengan harga miring, letaknya yang berada di pusat kota menjadi salah satu daya pikat bagi pengunjung untuk tetap memadati area ini pada malam hari. Di Kawasan ini juga tersedia restaurant dan rumah makan yang menyajikan berbagai jenis makanan. Tak akan sulit mencari restaurant dengan masakan tradisional setempat, masakan nusantara sampai chineese food dapat anda nikmati disini dengan harga yang bervariasi namun tidak memberatkan kantong anda. Berbagai sarana akomodosi juga terdapat di sekitar kawasan ini.
Monumen Adipura
Masih di sekitar kawasan pasar senggol, juga terdapat Monumen Adipura yang dibangun sebagai tanda keberhasilan kota ini meraih Piala Adipura sebagai kota terbersih. Tentunya ini bukan sekedar simbol saja, tanpa tugu Adipura pun anda tetap akan sepakat bahwa kota ini memang betul – betul bersih dan indah ketika anda berada di kawasan ini dan sekitarnya. Berbagai kafe – kafe tenda dapat menjadi pilihan bagi anda jika ingin menyantap makanan dan menikmati minuman sambil menghadap menikmati suasana pantai.
Wisata Alam dan Budaya
Desa Bacukiki
Desa ini terletak sekitar 30 menit ke arah tenggara dari pusat kota. Desa ini merupakan wilayah bekas Kerajaan Bacukiki yang berdiri sekitar abad XV. Sebuah batu yang dianggap keramat bagi penduduk sekitar menjadi simbol dari penamaan wilayah ini. Bacukiki berasal dari kosa kata Bugis’Batukiki’ yang berarti Batu Meringkik.
Konon, dari batu ini seringkali terdengar ringkikan kuda yang menandakan datangnya salah satu dari tiga hal yakni; adanya kematian di kalangan istana, akan ada wabah penyakit menyerang kampung, dan adanya musibah seperti kebakaran. Penduduk setempat menyatakan suara ringkikan kuda itu terakhir terdengar sepuluh tahun lalu dari batu yang berada persis di belakang rumah dinas kepala sebuah sekolah dasar ketika seorang menantu dari penguasa terakhir Kerajaan Bacukiki meninggal dunia Kini, rumah dinas itu dibiarkan terbengkalai tak berpenghuni karena tak seorang pun berani menempatinya.
Sisa-sisa peninggalan kerajaan kini disimpan di Museum Labangengnge’, sementara pada bekas berdirinya Saoraja (istana raja) kini berdiri sebuah mesjid yang berada tepat di depan Kantor Kelurahan Wattang Bacukiki.
Sebagai wilayah peninggalan zaman kerajaan, sebagian masyarakat desa ini masih memelihara keyakinan mereka pada Dewata Sewuae. Sebuah kepercayaan sebelum datangnya Islam ke bumi Sulawesi. Para penganut kepercayaan itu dikenal dengan nama Tau Lotang yang banyak tersebar di kabupaten lain yaitu Sidrap dan Wajo.
Tak jauh dari dari desa ini terdapat sebuah bukit yang bernama Bulu Ruangnge. Penganut Tau Lotang meyakini bahwa di bukit inilah ’To Manurung’ pertama kali menampakkan diri. To Manurung inilah yang menjadi awal adanya raja-raja yang memerintah kerajaan Bacukiki. Setiap akhir Januari kaum Tau Lotang ini berkumpul di Bulu Ruangnge mengadakan ibadah ’naik haji’. Tau Lotang ini juga berkumpul di sebuah wilayah di Kabupaten Wajo setiap awal Januari.
Obyek Wisata Sumur Jodoh
Terletak di sebelah utara Kota Parepare, berada dalam Kelurahan Watang Soreang yang berjarak kurang lebih 7 Km dari pusat kota. Objek ini dapat dijangkau oleh segala jenis kendaraan dengan waktu tempuh sekitar 20 menit.
Sumur ini dipercayai oleh penduduk setempat dapat membawa berkah bagi orang yang berkunjung. Rata – rata pengunjung datang dengan tujuan beraneka ragam, namun sebagian besar berharap berkah airnya dapat memberi pasangan hidup (jodoh) dalam waktu cepat.
Terlepas dari legendanya, sumur ini sekilas tampak tidak berbeda dengan sumur – sumur lain. Bedanya, sumur ini terletak agak menjorok ke laut di bibir pantai sehingga ketika anda melihat langsung, kemungkinan anda akan berpikir bahwa air sumurnya terasa asin seperti air laut. Namun, inilah keunikan sumur ini karena air sumur jodoh ini sama sekali tidak asin tapi tawar. Menurut penduduk sekitar, air sumur ini tak pernah kering meski di musim kemarau.
Bagi anda yang belum mendapatkan jodoh, tak ada salahnya mengunjungi sumur ini. Namun bila anda termasuk kalangan yang tak mempercayai mitos seperti ini, juga tak salah bila mengunjungi objek yang menyajikan suasana perkampungan nelayan Desa Cempae yang berada di lengkungan Teluk Pare. Anda dapat menyaksikan langsung para nelayan menyisik jaring penangkap ikan atau aktifitas keseharian mereka.
Objek Wisata Gua dan Air Terjun Tompangnge
Gua Tompangnge berada di sebelah Tenggara Kota Parepare. Dapat ditempuh dengan waktu kurang dari 45 menit dari pusat kota, gua alam ini sering juga disebut Gua Kelelawar karena dihuni oleh ribuan ekor kelelawar. Anda juga bisa menjumpai binatang-binatang melata lainnya seperti biawak dan beberapa jenis ular di sekitar gua ini.
Gua ini sangat cocok bagi anda yang menyukai wisata alam petualangan. Untuk menggapai gua ini anda harus berjalan kaki sekitar dua kilometer menyusuri perbukitan. Jangan khawatir, anda tak akan merasa lelah karena di sepanjang perjalanan anda disuguhi oleh hamparan kebun nan hijau yang berada di perbukitan.
Lokasi ini menjadi lebih menarik lagi karena di sekitar gua ini terdapat air terjun yang mana airnya mengalir dari untaian akar-akaran yang menggantung dari puncak bukit yang ada di sebelah Gua Tompangnge.
Pantai Lumpue dan Pantai Tonrangeng
Pantai Lumpue memiliki pemandangan khas pantai tropis, dengan pohon kelapa yang melambai-lambai. Di sisi kanan terdapat bukit batu yang menjulang. Di sebelah bukit batu ini, sekitar 100 meter dari Pantai Lumpue juga terdapat Pantai Tonrangeng yang tidak kalah cantik dengan pasir putihnya.
Di Pantai Tonrangeng anda juga dapat menikmati pemandangan laut lepas dan sekumpulan perahu-perahu tradisional khas suku Bugis milik melayan desa setempat yang tertambat di tepi laut.
Jika anda ingin berkunjung ke Pantai Lumpue dan Tonrangeng, caranya cukup mudah karea semua jenis kendaraan dapat menuju ke sini. Dari pusat kota anda dapat menggunakan sarana transportasi angkutan kota yang lebih dikenal dengan nama 'pete-pete' atau dengan menyewa motor ojek. Umumnya angkutan kota di kota ini berwarna kuning, carilah angkot dengan jurusan Lumpue, tarif yang dikenakan hanya Rp. 2.500/orang dengan waktu tempuh sekitar 15 menit.
Biaya masuk hanya Rp. 3.000 untuk orang dewasa dan Rp. 2.000 untuk anak-anak. Tempat ini juga menyediakan fasilitas tempat istirahat yang biasa disebut Bola Bale-Bale dengan tarif Rp. 20.000 untuk sekali pakai tanpa dibatasi jam pemakaian.khusus di Pantai Tonrangeng anda tidak dipungut biaya masuk, hanya sewa tempat istirahat saja yang tarifnya rp. 15.000 – Rp. 30.000/tenda. Bila anda ingin melewatkan malam, anda bisa menyewa pondokan dengan tarif Rp. 200.000 permalam.
Pantai Bibir
Pantai ini berada di sebelah selatan kota, tepatnya di sekitar persimpangan antara Jl.Bau Massepe dan Jl. Mattirotasi. Penduduk Parepare menyebut wilayah ini Cappa Batue. Pantai Bibir memiliki pemandangan yang sangat indah, apalagi pada sore hari ketika matahari mulai terbenam.
Sajian lanskap matahari berwarna keemasan turun perlahan di balik gugusan bukit Tanjunglero dengan latar laut dan langit biru niscaya akan memanjakan hati dan mata anda. Siluet nelayan dengan perahu-perahu tradisional di atas ombak tenang menambah pesona pantai.
Puluhan kafe berderet di sepanjang pantai siap menyuguhkan aneka jenis minuman dan makanan ringan untuk menemani anda menikmati pemandangan. Anda juga bisa memilih untuk berjalan-jalan sore dan berhenti di titik yang anda inginkan untuk menikmati matahari terbenam.
Hutan Taman Kota Jompie
Tak banyak daerah yang memiliki kawasan hutan kota. Kota Parepare adalah salah satu dari sedikit kota yang ada di Sulawesi yang menawarkan wisata hutan kota. Lebih unik lagi Hutan Kota Jompie ini berada tepat di tengah-tengah pemukiman penduduk yang lumayan padat.
Di lokasi wisata ini terdapat banyak jenis tumbuhan langka yang sudah berusia sangat tua. Pohon-pohon jati dan cenrana angsana tua dan berukuran besar dengan akar panjang teruntai dapat dijumpai di hutan ini. Begitupun dengan pohon anggrek atau nenas dapat anda temukan.
Undakan pedestrian akan menuntun anda mengitari kawasan hutan seluas sekitar 13,5 Ha. Tersedia pula fasilitas peristirahatan sepanjang pedestrian ketika anda ingin menikmati kesegaran udara atau sekadar ingin duduk di tengah rimbun hijau pepohonan hutan dan mendengarkan kicau berbagai jenis burung yang ada di hutan ini.
Hutan kota ini berada di area perbukitan dan lembah-lembah. Puncak bukit dalam kawasan wisata ini menawarkan pemandangan sebagian besar kota Parepare yang berada di pesisir teluk. Hutan Kota Jompie juga menyediakan berbagai fasilitas lain yang mendukung berbagai aktivitas wisata antara lain; tempat berkemah, pendopo atau tempat lesehan.
Bagi anda yang menyukai olahraga renang, kawasan hutan kota ini juga menyediakan fasilitas kolam renang yang airnya diambil dari mata air yang ada di tengah hutan Jompie. Kawasan hutan ini juga dapat di jadikan sebagai tempat penelitian khususnya untuk meneliti berbagai jenis flora dan fauna yang hidup dalam kawasan hutan ini.
Hampir semua jenis kendaraan darat dapat digunakan untuk mencapai tempat ini. Dari pusat kota anda naik angkot Jurusan Soreang atau menyewa jasa motor ojek dengan tarif Rp.2.500/orang dengan waktu tempuh sekitar 10 menit. Biaya masuk lokasi wisata ini hanya sebesar Rp.2000/orang.
Sungai Karajae
Sungai Karajae merupakan salah satu sungai yang ada di Kota Parepare. Sungai yang membelah Kecamatan Bacukiki ini sangat cocok bagi anda yang menyenangi aktivitas trekking. Anda tidak hanya disuguhi pemandangan alam yang indah ketika menyusuri sungai tetapi anda juga dapat menyaksikan berbagai jenis binatang seperti Biawak, Ikan Air tawar, hinga Ular-ular yang bergelantungan di pohon-pohon sepanjang pesisir sungai ini.