Prof Dr. Nasaruddin Umar ~ (Dewan Penasehat ICMI Pusat )
Dalam suasana nuzulul Al Qur’an ini, saya ingin menyampaikan, ada
hal yang jarang dibahas dalam kitab tafsir dan diceramahkan. Padahal,
menurut hemat saya, ini amat penting. Yaitu mengapa sosok Jibril
menggunakan kalimat perintah tiga kali; iqra, iqra, iqra. Tidak mungkin
sosok seperti Jibril melakukan redundant; mubazir. Pasti tiap titik
koma punya makna.
Kosakata Yang Asing
Rasulullah sendiri juga seperti bingung waktu itu. Sampai berkata;
ma ana biqari. Secara ilmu semantik,
qaraah adalah suatu kosakata yang tidak familiar di bangsa Arab waktu itu. Karena
qaraah padana dengan
kataba. Qaraah artinya membaca kitab suci. Sementara di dunia Arab tidak pernah turun kitab suci. Orang Arab itu kalau
qaraah merujuk kepada pembaca kitab suci. Jadi Jibril mengatakan iqra. rasulullah menjawab
ma ana biqari.
Mohon maaf, rasanya tidak bisa diterjemahkan bahwa nabi Muhammad buta
huruf hanya karena mengartikan ma ana biqari. Apa kita bangga dipimpin
seroang nabi buta huruf? Orang secerdas seperti itu masa’ membaca saja
tidak bisa, hanya karena kita membaca qaraah dalam perspektif modern.
Padahal qaraah pada masa nabi adalah suatu bahasa Arab yang tidak
familiar bagi orang Arab sendiri. Kecuali
talaa yatluw, `utlu; membaca.
Palestina tempat orang membaca kitab suci, karena hampir semua kitab
suci turun di sana. Tidak pernah ada kitab suci turun di jazirah Arab.
Maka Nabi mengatakan; saya bukan bangsa pembaca kitab.
Iqra |
ma ana biqari.| … baru yang keempat;
iqra bismi rabbilkallazi khalaq. Dalam satu tafsir isyari disebutkan, ternyata
iqra pertama artinya
how to read. iqra kedua;
how to learn. ketiga;
how to understand. keempat; iqra bismi rabbiq ;
how to elevate.
Jadi kalau kita baca Al Qur’an kejar target, sudah berapa juz, itu iqra
pertama. Ingat , Jibril memerintahkan, bukan hanya satu kali. Ini juga
yang perlu kita perjelas, bahwa ustad kita sering mengatakan iqra;
bacalah Al Qur’an. Padahal Al Qur’an belum ada waktu itu.
Jadi yang perlu dibaca, dalam ilmu
balaghah. ilmu bahasa Arab, apabila ada f
i’il amr tanpa
maf’ul/ kalimat perintah tanpa objek. Itu
yufidul an;
menunjukkan kepada apapun. Semua harus dibaca, dan yang tentu harus
dibaca adalah segala sesuatu selain Allah adalah ayat. Alam raya ini
adalah ayat.
Sanurihim ‘ayatina fi-l ‘afaqi wa fii anfusihim. diri kitra juga ayat. Kita diperingatkan bahwa tidak hanya mampu membaca dalam pengertian
how to read and learn, tapi juga bagaimana lebih melibatkan lagi tingkatan kesadaran berikutnya.
how to understand.
Iqra ketiga ada keterlibatan tidak hanya intelektual tapi juga
emosional. Iqra ketiga lebih mendalam lagi, ada keterlibatan emosi.
Contoh, kita melihat banyak foto. Kita melihat ibunda kita . di
antara sekian banyak foto kenapa kita terpana melihat foto ibunda kita?
Karena ada iqra ketiga di situ. Sejak beliau pergi, tidak ada lagi air
mata tumpah mendoakan aku. Demikian kata anaknya. Kita melihat pohon
kelapa.
Yang menanam adalah bapak saya. Beliau tidak sempat menikmati buahnya. Sayalah yang menikmatinya. Begitu melihat pohon kelapa itu, dia terharu dan terkesan, bahwa di balik buah yang enak ini ada keringat yg pernah mengucur.
ICMI harus mensponsori, sekarang sedang era revolusi mental, mustahil
ada revolusi mental tanpa ada perubahan metodologi atau epistimologi.
Maka itu perlu iqra. Apa yang tadi disampaikan Pak Habibie, kalau dalam
ilmu tafsir, ini perlu disyarah, perlu diberikan anotasi. Banyak sekali,
singkat tapi sangat padat. Iqra ketiga ini yang kurang dalam umat
islam. Bisanya hanya sampai di iqra kedua. Maka banyak orang makin
pintar tapi makin kurang ajar. Mungkinkah ICMI menjadi ukuran dalam
melihat seorang ilmuwan yang tidak mesti harus menyakiti perasaan orang
lain.
Baru sedikit orang yang bisa mencapai iqra ketiga. padahal Jibril
sudah memperingatkan kita. Iqra. Lebih sedikit lagi yang mencapai iqra
keempat. Kalau orang sudah sampai ke iqra keempat melibatkan
spiritualitas, cinta kasih yang sangat dalam. Maka tidak ada satu pun
yang tidak bermakna.
ma halaqta hadza bahtila, dan inilah yang dipegang sesungguhnya oleh ilmuwan kita pada abad pertengahan. Pribadi yang sangat utuh.
Saya berikan satu contoh; Ibn Rusyd. Kalau membaca Ibn Rusyd kira-kira otaknya seperti Pak Habibie. Dia menulis sebuah buku;
bidayatul mujtahid.
Kalau ulama fikih pernah membacanya, seperti tidak ada lagi kitab
fikih komprehensif selengkap bidayatul mujtahid. Lupa bahwa buku
tersebut ditulis seorang dokter yang menulis buku kedokteran Tidak
pernah ada yang menyangka kalau Ibn Rusyd seorang
fuqaha. Tapi membaca satu karyanya lagi
Fasl al-maqal fi ma bayna hikmal sharia, tidak
pernah ada yg menyangka kalau dia seorang dokter. Mungkin dianggap
seorang sufi yg sangat hebat. Jadi dia sufi, dokter, dan ahli fiqih.
Prakteknya, kalau pagi hari menjadi
qadi, di siang hari jadi filosof, di malam hari dia sufi. Pribadi yang utuh.
Ilmuwan lagi juga sama. Jabir ibn Hayyan dikenal the father of
chemistry. Lebih dahulu dia menjadi seorang sufi baru menjadi ahli
kimia. Anak nakal sebelumnya. Hati-hati terhadap anak nakal yang pada
masa muda, biasanya bikin kejutan di masa tua. Jadi tidak perlu takut
terhadap JIL di masa muda tapi justru ibn Arabi, imam al Ghazali, Hasan
Basri , mantan pemikir bebas. Tapi karena faktor umur dan kematangan dia
menjadi orang paling hebat. Jadi jangan mengecilkan semangat orang yang
mungkin berbeda dengan kita sebagai orangtua. siapa tahu di kemudian
hari akan menjadi orang hebat. Jabir mengakui; saya dulu sangat nakal,
kasar, keras, tapi di atas sejadah malam kok bisa menangis. Perbuatan
cengeng seperti ini. Di siang hari dia merenung, hati yang sangat keras
bisa lembut. Dia melihat sebuah bongkahan. Batu yang keras ini kalau
diproses dan diasah akan menghasilkan batu mulia dan harganya akan lebih
mahal. Diambilnya batu itu, dibelah, diasah, jadi permata. Dia melihat
logam ini, kalau kita proses akan menjadi logam mulia, emas. Jadi al
kimia yang melahirkan kimia.
Pengetahuan Keilahian
Kelemahan kita sebagai seorang ilmuwan modern mungkin karena terlalu
cerebral-oriented
Akhrinya apa yang terajdi, ilmu selalu kita konotasikan dengan akal.
Padahal sesungguhnya, wilayah kita ada divine knowledge. Tiap orang
memiliki
human knowledge dan
divine knowledge. Divine
knowledge (pengetahuan keilahian) ada 3 tingkatan. Kalau jatuhnya kepada
seorang nabi, maka itu disebut wahyu, 100% benar maka itu disebut
haqqul yakin. Kalau jatuhnya kepada seorang wali, kira-kira 90% benar. Divine knowledge adalah. tingkat kebenarannnya
ainul yakin.
Kalau orang seperti kita jangan kuatir, kita juga punya akses untuk ke
sumber knowledge namanya ta’lim. Prosentase kebenarannya di atas 80%.
Tingkat kebenarannnya
ilmul yakin.
Jadi, bapak-ibu sekalian, semua orang punya kemampuan mengakses alam
sana. Kita tidak bisa hanya percaya satu alam. Al Fatihah yang selalu
kita baca.
Alamin itu jamak. Kalau hanya satu alam;
alamun.
jadi ada alam syahadah mutlak, alam syahadah relatif, alam ghaib
relatif, alam gaib mutlak dan ada yang bukan alam. Itulah wilayah
keilahian wahidiyah dan ahadiyah dalam imu tasawuf. Orang yang bersih
hatinya mampu mengakses alam-alam di atas. Makin tinggi alam itu makin
dekat kepada Allah. Makanya kita baca dalam
jami karamatul aulia;
alangkah miskinnya seorang ilmuwan kalau gurunya hanya orang hidup.
Bahkan ada lagi, alangkah miskinnya seorang murid kalau gurunya hanya
manusia biasa. Ternyata ulama kita belajarnya kepada macam-macam. Misal,
kita dari sunni,
ihya ulumuddin ditulis di puncak menara
masjid damaskus. Ada yg protes, syelkh, banyak sekali hadis di ihya
ulumuddin yang saya tidak pernah baca di kitab hadis. Ia menjawab; saya
tidak pernah menulis sebuah hadis dalam kitab ihya tanpa konfirmasi dulu
kepada Nabi. Rasululullah wafat 622 H, al Ghazali 1111 H. Ada
duaratusan hadis dalam ihya. Berarti bisa duaratusan kali bertemu Nabi
hanya satu kitab.
Kata Rasulullah dalam hadis bukhari muslim, siapa yang bermimpi
menjumpai aku, aku betul-betul yang dilihat. Satu-satunya wajah yang
tidak bisa dipalsukan iblis adalah wajahku. Itu bukan hanya Imam al
Ghazali. Dalam jami karamatul aulia ada 459 wali di situ. Tidak ada
wali songo, saya lihat tidak tahu kenapa. Rata-rata punya akses ke
sumber ilmu pengetahuan. Jadi betapa dangkalnya ilmu pengetahuan kita
kalau menafikan apa yang sekarang ini dipandang enteng. Astrologi.
katanya bidah. Padahal justru kalau kita lihat ada 27 ilmuwan terkemuka
pada abad pertengahan mengakuinya. Hanya astrologi mereka tidak seperti
astrologi Cina, Romawi/ Eropa dan India. Itu memang syirik. Astrologi
islam tidak lain adalah
mukasyafah itu sendiri. Kita tahu kalau orang bersih hatinya mampu memantulkan cahaya dari yang Maha Bercahaya.
Jadi sumber pengetahuan dalam Islam ada enam. Sementara Barat hanya
akumulasi deduktif keilmuwan itu. kita percaya mimpi sebagai sumber ilmu
pengetahuan. Kalau tidak meyakininya, berarti sebagian ajaran Islam
hilang. Wajib hukumnya menyembelih domba saat idul adha dasarnya mimpi.
Aku melihat engkau dalam mimpi, aku menyembelih engkau. Kalau menolak mimpi, sebagian ajaran islam hilang. Dalam Islam ada 5 tingkatan
mimpi.Ada yg disebut al hilm; anak remaja yang bermimpi basah; hilmun. Ada lagi
manamats; mimpi para nabi. sama dengan wahyu. Ada lagi
ru’ya sadiqa; beberapa wali termasuk Nabi Yusuf menggunakan istilah tersebut.
Ada lagi yang disebut
waqiiyat, para suluk, pemimpin tarekat tempo dulu. Betul-betul sangat bersih hatinya. Dalam satu kitab kuning.
suhra wardi.
‘pak kiyai habis perbekalan ini, setelah tadabur ke gunung. Kita
berdoa. Antara tidur dan tidak, dia diperlihatkan, pergilah ke bawah
pohon gali di situ ada bungkusan jubah warna hijau. Hati-hati karena di
dalam kantungnya ada keping-keping emas. Para santri menggali dan
benar ada. Kalau kebetulan hanya ada 2-3. Kalau ada ribuan pasti bukan
kebetulan. kalau ini ditiadakan, berarti besar sekali kerugian umat
Islam.
Karena itu, bapak-ibu sekalian, kita menuntut ilmu terlalu
otak- oriented. Akhirnya kita lihat sekarang apa yang terjadi.
divine knowledge tidak
diminati orang. Padahal diakui atau tidak, pengakuan yang cerdas
tiba-tiba muncul dalam benak kita bukan punya kita tapi Allah. Ada dua
macam pengetahuan; melalui olah nalar bahasa arabnya
ilmun. Ada olah batin;
ma’arifah. ilmun sedikit tapi hikmah dahsyat luar biasa.
Unlimited. Tanpa batas.
“Yu‘-til-hikmata man yasyaa-u waman yu’tal-hikmata fa qad uutiya khairan katsiiran”
. “Allah memberikan kebijaksanaan (hikmah) kepada siapa yang
dikehendakiNya. Dan orang yang diberikan Allah kebijaksanaan itu,
sesungguhnya telah diberi kebaikan yang banyak” (QS:Al Baqarah 269) .
Terakhir saya ingin menyimpulkan sudah saatnya ICMI mempromosikan
suatu metodologi keilmuwan yang bisa mengeksplor kembali nilai-nilai
luhur kita. Nilai-nilai Al Qur’an itu sendiri. Terlalu banyak kerugian
kalau kita menafikan sumber-sumber ilmu pengetahuan disebutkan tadi,
termasuk intuisi yang dipelihara akan sangat tajam. Mintalah pandangan
terhadap hati. Tapi bagaiman hati yang tidak pernah terawat bisa
dimintai pandangan, karena hati-hati, iblis sekarang bisa menyamar
menggunakan jubah malaikat. Sebaliknya malaikat juga kadang menggunakan
jubah iblis untuk menguji kita.
Saya akan menutup dengan hadis; suatu saat Abu Hurairah, pemegang
kunci baitul maal diperingatkan Rasulullah, hati-hati nanti malam akan
datang pencuri. lewat tengah malam. Muncul dan ditangkap. Ia lalu
memohon; maaf saya terpaksa mencuri karn orang yua dan anak saya sakit.
dilepas. Kata Rasulullah nanti malam akan datang pencuri baru. Begadang.
Akhirnya ditangkap lagi. Singkatnya beriba-iba lagi terhadap Abi
Hurairah.
Sampai malam ketiga masih ada pencuri yang datang dan ditangkap mengatakan;
terima
kasih abu hurairah, dua malam berturut-turut engkau melepaskan aku.
Sekarang engkau akan menyerahkan ke pengadilan, mungkin saya akan
dieksekusi, tapi sebelumnya saya akan meghibahkan kepadamu tanda terima
kasih. Apa itu?
saya akan mengajari engkau wirid. Kalau engkau
membacanya kamu tidak akan pernah bisa digoda oleh iblis. dan kalau
engkau baca setan dan iblsi lari terbiritbirit sampai mentok ke ujung
laingit. Tertarik abi hurairah
. Bacalah ayat kursi. Jadi
iblis ini yang menyamar sebagai pencuri fasih sekali membaca ayat
kursi. Yang kita pelajari. justru iblis fasih membacanya. Sekarag susah
membedakan mana iblis mana malaikat.
Tausiyah Ramadhan di kediaman Ketua Dewan Kehormatan ICMI, Prof Dr -Ing. BJ Habibie (14/7/14)
Sumber: https://sitarlingicmi.wordpress.com/2014/08/13/pengetahuan-keilahian/
Manusia Terbaik Adalah Yang Bermanfaat terhadap Yang Lainnya